Popular Post

TUGAS MAKALAH
SISTEM MIKROPROSESOR
INPUT DAN OUTPUT

Disusun Oleh:
Agus Ribut Susanto (1401110095)
Irbah Baihaqi (1401110072)
2016

SEMESTER 5 MALAM
STIKOM CKI


INPUT OUTPUT



Perangkat input sering kali mengalami keterlambatan dalam memberitahu prosesor  bahwa pada perangkat input ada data yang harus di terima. Untuk itu perangkat input harus memiliki cara untuk memberitahu prosesor apabila perangkat input siap memberikan data.
Berbeda halnya pada perangkat output, dimana perangkat output harus memiliki cara untuk menolak data yang berikutnya manakala perangkat output belum siap untuk melaksanakan perintah prosesor.


Gambar Diagram blok input output terhadap prosesor


1.    Perangkat Eksternal
Operasi-operasi I/O diperoleh melalui sejumlah perangkat ekternal dengan menggunakan link (fungsinya untuk pertukaran kontrol, status dan data antara modul I/O dengan device. Perangkat eksternal dikategorikan menjadi 3 yaitu
,
a.    Pembacaan di sisi Manusia (Human readable) : perangkat yang berhubungan dengan manusia sebagai pengguna komputer. Contohnya screen, printer, keyboard mouse, printer, joystick, disk drive
b.    Pembacaan disisi mesin (Machine readable) : perangkat yang berhubungan dengan peralatan. Biasanya berupa modul sensor dan tranduser untuk monitoring dan kontrol suatu peralatan atau sistem. Contohnya untuk monitoring dan control.
c.    Komunikasi (memungkinkan komputer untuk saling bertukar data dengan perangkat jarak jauh). Contohnya Modem, Network Interface Card (NIC).

Pengklasifikasian juga bisa berdasarkan arah datanya, yaitu perangkat output, perangkat input dan kombinasi output-input. Contoh perangkat output: monitor, proyektor dan printer. Perangkat input misalnya: keyboard, mouse, joystick, scanner, mark reader, bar code reader.

  1. I/O Modul

Input /output module adalah interface atau central switch untuk mengendalikan satu atau lebih peripheral atau perangkat input output. Sedangkan konektor mekanis berisi fungsi logic untuk komunikasi antara bus dan peripheral. Modul I/O memiliki dua buah fungsi utama, yaitu :
1.    Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori melalui bus sistem.
2.    Sebagai piranti antarmuka dengan peralatan peripheral lainnya dengan menggunakan link data tertentu.

3.            Fungsi I/O Modul

Control & Timing, fungsi kontrol dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting untuk mensinkronkan kerja masing - masing komponen penyusun komputer. Dalam sekali waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola tidak menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang beragam, baik dengan perangkat internal seperti register - register, memori utama, memori sekunder, perangkat peripheral.

Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol dan pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan.
Contoh kontrol pemindahan data dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O dapat meliputi langkah-langkah penanganan I/O sebagai berikut :

1.    Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.
2.    Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
3.    Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan mengirimkan perintah ke modul I/O.
4.    Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.
5.    Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data dan kecepatan transfer oleh modul I/O sehingga paket - paket data dapat diterima CPU dengan baik.

Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU dan modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau lebih.

Komunikasi CPU, adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi proses - proses berikut :
1.   Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah-perintah dari CPU yang dikirimkan sebagai sinyal bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk disk dapat menerima perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk.
2.   Data, pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
3.   Status Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun perangkat peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga status bermacam macam kondisi kesalahan (error).
4.   Address Recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun komputer dapat dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada perangkat peripheral, sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat peripheral yang dikontrolnya.

Komunikasi Perangkat (device communication) meliputi perintah, informasi status dan data.

Data Buffering, tujuan utama buffering adalah mendapatkan penyesuaian data sehubungan perbedaan laju transfer data dari perangkat peripheral dengan kecepatan pengolahan pada CPU. Umumnya laju transfer data dari perangkat peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU maupun media penyimpan.

Deteksi Error, apabila pada perangkat peripheral terdapat masalah sehingga proses tidak dapat dijalankan, maka modul I/O akan melaporkan kesalahan tersebut. Misal informasi kesalahan pada peripheral printer seperti: kertas tergulung, pinta habis, kertas habis, dan lain - lain. Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan adalah penggunaan bit paritas.

Antarmuka modul I/O ke CPU melalui bus sistem computer terdapat tiga saluran, yaitu saluran data, saluran alamat dan saluran kontrol. Bagian terpenting adalah blok logika I/O yang berhubungan dengan semua peralatan antarmuka peripheral, terdapat fungsi pengaturan dan switching pada blok ini.

5.   Teknik-Teknik I/O (Metode Operasi Sistem I/O)
Terdapat tiga buah teknik dalam operasi I/O, yaitu: I/O terprogram, interrupt - driven I/O, dan DMA (Direct Memory Access).

Ø I/O Terprogram
CPU langsung mengendalikan operasi I/O secara keseluruhan dengan menjalankan serangkaian instruksi I/O dengan program tertentu. Karakteristik dari I/O terprogram adalah
1.   Terdapat program untuk memulai-mengarahkan-menghentikan operasi I/O
2.   Membutuhkan perangkat keras register, contohnya register status, register buffer, register point buffer dan register counter data
3.   Perlu waktu proses yang menyita waktu pemanfaatan CPU

Perintah-Perintah I/O
1.    Control, untuk mengaktivasi peripheral dan memberitahu tugas yang harus dilakukan, contohnya menggulung ulang atau memajukan sebuah record (spin up disk)
2.    Test, mengecek status, contohnya satusnya aktif atau tidak, ada error atau tidak?
3.    Read/Write, modul akan menstanfer data lewat buffer dari/ke device
  
Metode Pengaksesan Sistem I/O
1.    Memory mapped I/O
a.         Terdapat ruang alamat tunggal untuk lokasi memori dan perangkat I/O
b.         CPU memperlakukan regiter status dan register data modul I/O sebagai lokasi memori read/write
c.         Tidak ada perintah khusus untuk I/O

2.    Memory Isolated I/O
a.          Terpisah ruang alamat
b.          Port-port I/O hanya dapat diakses dengan perintah I/O khusus
c.          Perintah khusus untuk I/O

Ø I/O Interupsi (Interrupt Driven I/O)
CPU akan bereaksi ketika suatu piranti mengeluarkan permintaan untuk pelayanan. Karakteristik dari I/O interupsi adalah :
a.   Lebih efesian dalam pemanfaatan CPU
b.   Menunggu interupsi dari piranti I/O
c.   Ada 2 metode pemilihan prioritas layanan yaitu polling dan vector interrupt.

Operasi Dasar Interrupt Driven I/O
1.   CPU mengeluarkan perintah read
2.   Modul I/O mendapatkan data dari peripheral saat CPU mengerjakan perintah lain
3.   Modul I/O akan menginterupsi CPU
4.   CPU meminta data
5.   Modul I/O akan mentransfer data

Ø Direct Memory Access (DMA)
DMA berfungsi membebaskan pemroses menunggui transfer data yang dilakukan I/O device. Saat pemroses ingin membaca atau menulis data, pemroses memerintahkan DMA Controller dengan mengirimkan informasi berikut :
·        perintah penulisan / pembaca
·        alamat I/O device
·        awal lokasi memori yang ditulis / dibaca
·        jumlah word / byte yang ditulis / dibaca

Setelah mengirimkan informasi itu ke DMA Controller, pemroses dapat melanjutkan kerja lain. Pemroses mendelegasikan operasi I/O ke DMA. DMA mentransfer seluruh data yang diminta ke / dari memori secara langsung tanpa melewati pemroses. Ketika transfer data selesai, DMA mengirimkan sinyal interupsi ke pemroses. Pemroses hanya dilibatkan pada awal dan akhir transfer data. Operasi transfer antara perangkat dan memori utama dilakukan sepenuhnya oleh DMA, lepas dari pemroses dan hanya melakukan interupsi bila operasi telah selesai.



Gambar Diagram blok pengendali DMA memulai operasi

Saluran I/O
Perkembangan atau evolusi fungsi dari input output diantaranya dalah, CPU mengontrol peripheral secara langsung. Dalam perkembangannya ditambahkannya sebuah pengontrol atau modul I/O, sehingga CPU menggunakan I/O terprogram tanpa dilakukan interupsi. Ditingkatkan lagi interupsi digunakan sehingga CPU tidak memerlukan waktu untuk menunggu terbentuknya operasi I/O sehingga menjadi efisien. Modul I/O diberi akses langsung ke memori melalui DMA tanpa melibatkan CPU. Modul I/O ditingkatkan kemampuannya menjadi sebuah prosesor yang mempunyai tugas tersendiri. Modul I/O mempunyai memori lokal sendiri dan merupakan komputer yang memiliki tugasnya sendiri. Terdapat 2 jenis saluran I/O yang umum dipakai: selector channel dan multiplexor channel.

Interfacing I/O
Interfacing I/O adalah suatu alat yang digunakan untuk menghubungkan suatu piranti dengan CPU melalui BUS. Interface ke peripheral modul I/O harus disesuaikan dengan sifat dan operasi peripheralnya. Karakteristiknya dibagi menjadi dua secara serial dan parallel
Paralel: terdapat sejumlah saluran yang terhubung ke modul I/O dan peripheral dan sejumlah bit dipindahkan secara simultan, biasanya digunakan untuk peripheral berkecepatan tinggi seperti disk maupun pita
Serial: Hanya terdapat saluran yang digunakan untuk mentrasmisikan data dan bit-bit ditransmisikan satu per satu, contohnya printer dan terminal. Fungsi Umum dari interfacing input output adalah mensinkronkan data transfer antara CPU dan piranti I/O.

References


- Copyright © 2013 Irbah Baihaqi - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -