Popular Post

"Bagaimana cara kita mengetahui shalat kita diterima oleh Allah SWT?" 


Allah SWT telah memberikan banyak kenikmatan kepada umat-Nya. Salah satu nya adalah nikmat agama Islam. Allah menjanjikan sebuah pahala bagi umat-Nya bagi yang menjalankan segala perintah-Nya. 

Ada banyak perintah yang diberikan oleh Allah SWT, salah satu perintahnya yaitu shalat. Tidak hanya shalat wajib lima waktu, namun ada banyak pula shalat-shalat sunah yang dianjurkan oleh Allah Ta'ala.

"Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula shalat) Subuh. Sungguh, Shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." QS.Al-Isra: 78

Tapi sudara ku sekalian terkadang kita melakukan shalat rasanya bersikap khusyu’ itu rasanya cukup sulit. Kenapa? Karena pasti banyak faktor yang menjadikan alasan ketidak khusyu’an kita ketika shalat. Dan bahkan selesai shalat pun kita bertanya tanya, "Apakah shalat saya diterima oleh Allah SWT?" 

Saudara ku yang di muliakan Allah, sebelum membahas apa saja tanda shalat kita diterima oleh Allah SWT, terlebih dahulu kita akan membahas bagaimana caranya supaya kita shalat dengan khusyu’. Berikut adalah caranya:

Cara Khusyu’ Dalam Mengerjakan Shalat



1. Menghadirkan Keagungan Allah SWT

Seorang muslim harus menghadirkan keagungan Allah SWT pada saat shalat tersebut, kemudian dia berdiri dihadapan penakluk langit dan bumi. Allah SWT berfirman yang artinya:

"Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan-Nya Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan".QS. Al-Zumar: 67

2. Pandangan Tidak Menoleh Ke Arah Lain

Ketika hendak mengerjakan shalat ada baiknya pandangan kita tidak menoleh ke arah manapun saat shalat. Dan lebih baik pandangan kita ke arah tempat sujud supaya lebih terjaga kekhusyu’anya. Rasulullah SAW bersabda:

"Allah senantiasa menghadap kepada hambaNya pada saat dirinya mendirikan shalat selama dia tidak menoleh, maka apabila dia memalingkan wajahnya maka Allah- pun berpaling darinya". (HR Ahmad 5/172)

3. Mentaddaburi Al Quran dan Zikir Zikir

Ada baiknya kita mentaddaburi Al Quran dan zikir-zikir yang dibacanya ketika shalat. Taddabur adalah merenungkan, menghayati dan memikirkan. Dan apabila seorang muslim mentaddaburi berzikir pada saat ia rukuk, sujud, dan yang lainya, maka hal itu akan lebih berpengaruh bagi hati dan lebih cepat mendatangkan kekhusyu'an. Allah SWT berfirman yang artinya:

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ataukah hati mererka terkunci?" QS Muhammad: 24

4. Mengingat Kematian Ketika Shalat

Suadaraku sekalian, dengan mengingat kematian  ternyata dapat membuat kekhusyu’an kita ketika sedang shalat akan bertambah. Karena shalat merupakan salah satu tiang agama dan akan memberikan cahaya ketika kita di akhirat nanti. Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Apabila engkau mendirikan shalat maka shalatlah seperti shalatnya orang yang akan berpisah.". HR Ahmad 5/412.

5. Mempersiapkan Diri Sebelum Shalat

Cara selanjutnya adalah kita harus mempersiapkan diri ketika hendak melaksanakan shalat. Contohnya seperti ketika kita sedang menahan rasa sakit perut atau bahkan menahan lapar. Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak boleh shalat di hadapan makanan dan tidak boleh shalat saat dia menahan dua hal yang buruk (menahan kencing dan buang air besar)". HR Muslim 560.

6. Mengarahkan Jiwa Supaya Tetap Khusyu’

Cara selanjutnya adalah kita harus bisa mengarahkan jiwa supaya bisa khusyu’ dalam mengerjakan shalat. Dalam hal ini khusyu bukan bukan perkara yang mudah, maka seseorang harus bersabar dan berusaha. Dan usaha yang terus menerus serta sungguh-sungguh maka akan memudahkan orang mendapatkan kekhusyu'an. Allah SWT berfirman yang artimya:

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik". QS Al-Ankabut: 69.

7. Menghadirkan Dalam Jiwa Akan Yang Didapat Ketika Shalat

Cara terakhir supaya kita dapat khusyu dalam shalat yaitu menghadirkan di dalam jiwa  pahal yang akan didapatkan oleh orang yang khusyu dalam shalatnya. Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah seorang muslim yang di datangi oleh shalat yang wajib, kemudian dia baik dalam melaksanakan wudhu', menghadirkan kekhusyu'an dan rukuk maka dia akan menjadi penghapus bagi dosa-dosa yang telah dikerjakan sebelumnya selama dia tidak pernah berbuat dosa-dosa besar dan hal itu terjadi selama sepanjang masa." HR Muslim 228

Nah sudaraku yang di rahmati Allah itulah pembahasan mengenai bagaimana cara supaya kita khusyu’ ketika sedang mengerjakan shalat. Setiap umat muslim yang mengerjan shalat terutama shalat lima waktu pasti ingin ibadahnya itu diterima oleh Allah SWT. Lalu bagaimanakah caranya kita mengetahui, "Apakah Shalat Kita Sudah Diterima oleh Allah atau Belum?" Apa sajakah tanda-tanda nya? Berikut ulusannya:

Cara Mengetahui: "Apakah Shalat Kita Diterima atau Belum?"



Mengerjakan shalat memang adalah sebuah perintah yang wajib dari Allah SWT, karena shalat merupakan ibadah yang agung, dimana ibadahnya dibuka dengan takbir dan ditutup dengan salam. Dan shalat adalah ibadah yang terpenting setelah dua kalimat syahadat. Shalat juga merupakan hubungam hamba dengan Rabb nya oleh karena itu ketika shalat hamba sedang berdiri di hadapan Allah azza wa jalla guna berdoa kepadanya. Rasulullah SAW bersabda:

"Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan". HR Bukhari no 7 dan Muslim no 19

Jika shalat merupakan kewajiban bagi umat muslim, dimana shalat sebagai merupakan tanda syukur kita kepada sang pencipta. Maka, pasti banyak yang bertanya-tanya “apakah shalat kita selama ini diterima oleh Allah SWT?”

Saudaraku sekalian, adapun tanda-tanda yang dapat kita lihat “apakah shalat kita diterima oleh Allah SWT atau tidak?” yaitu:

1.     Mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar. Seperti mencuri, korupsi dsb. Allah SWT berfirman yang artinya:

“…Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar…” QS. Al ‘Ankabut 45

2.     Akan menimbulkan ketaqwaan bagi umatnya yang mengerjakan shalat. Karena Allah ta’ala berfirman yang artinya:

“Wahai manusia beribadahlah kamu kepada Rabbmu yang telah menciptakanmu dan menciptakan orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” QS. Al-Baqarah: 21

Dalam ayat tersebut Allah menyebutkan bahwa tujuan ibadah adalah agar pelakunya bertaqwa. Dan ini menunjukan bahwa ibadah yang tidak menghasilkan ketaqwaan hati, berarti tanda shalatnya tidak diterima.

3.     Orang yang ibadahnya diterima oleh Allah SWT maka ia tidak menjadi orang yang lalai dan tidak riya. Allah berfiman yang artinya:

“Celakalah orang yang shalat. Yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya. Dan orang-orang yang riya (ingin dipuji manusia).” QS. Al Ma’un: 4-6

Maksud dari ayat tersebut adalah Allah SWT mencela orang yang shalat yaitu yang lalai dan riya. Hal ini menunjukan jika ia tidak lalai dan benar-benar ikhlas serta hanya mengharapkan keridaannya maka ia akan tidak celaka dan shalatnya diterima.

4.     Tanda shalat diterima oleh Allah SWT yang selanjutnya yaitu orang tersebut akan menjadi orang yang ikhlas dan perilakunya juga sesuai dengan tuntutan Rasulullah SAW. Allah ta’ala berfirman yang artinya:

“Barangsiapa yang mengharap (ganjaran dan balasan yang baik) akan perjumpaan dengan Tuhannya, maka ia hendaklah mengerjakan amal shaleh dan jangan ia menyekutukan dengan sesuatu pun juga dalam beribadah kepada Tuhannya.” QS. Al-Kahfi: 110

Maksud dari firman Allah tersebut dapat dibagi menjadi dua asas yang merupakan syarat diterimanya sesuatu amal itu.

1.     Mengerjakan Amal Shaleh
Apabila kita melakuakan amal shaleh dan berdasar atas sunah dan mengikuti syariat Rasulullah SAW maka berarti tandanya shalat kita telah diterima oleh Allah SWT

2.     Tidak Mempersekutukan Apapun.
Apabila kita tidak mempersekutukan sesuatu dengan apapun dalam ibadah  kita dan Allah SWT menghilangkan segala macam kesyirikan maka berarti tandanya shalat kita diterima oleh Allah SWT.

Wallahu a'lam bishawab.

Saudara ku sekalian, dari penjelasan tadi ada baiknya jika kita shalat dengan niat yang benar dan khusyu’. Karena alangkah indahnya jika shalat kita diterima oleh Allah SWT. Dan kita boleh mempercayainya atau tidak, karena hal ini kita kembalikan lagi kepada diri kita masing-masing

Nah, jadi saudara-saudara apakah kita ketika shalat sudah terhindar dari perbuatan keji dan mungkar? Apakah kita menjadi orang yang benar-benar bertaqwa? Karena seperti itulah tujuan dari shalat. Ketika kita shalat sudah menjadi orang yang seperti itu, InsyaAllah shalat kita diterima oleh Allah. Tapi, jika ketika justru kita masih melakukan pekerjaan yang keji dan mungkar kita dan tidak lebih bertaqwa, berarti kita masih tidak mengerti makna dari ibadah shalat yang kita lakukan sebenarnya. Itu adalah salah satu ciri-ciri yang shalatnya tidak diterima oleh Allah SWT. Nauzubillahiminzalik. Sangat ruginya orang yang seperti itu. Sudah lelah asa mengumpulin pahalanya, tahunya.. Cuma menggugurkan kewajiban.

Semoga InsyaAllah shalat kita bisa menjadi khusyu’ dari hari ke hari kemudian bacaannya juga tartil dalam shalat. Semoga selalu ada perbaikan-perbaikan dalam shalat kita dari waktu-waktu ya saudaraku. Jangan Allahuma Lantas Jalan ya hehehe..

Sekian artikel yang bisa saya tulis. Selebihnya mohon maaf apabila ada yang salah dalam penulisan atau pembendaharaan kata yang kurang tepat karena yang salah datang nya dari saya pribadi dan yang benar hanya datang dari Allah SWT.. Terimakasih sudah membacanya diharapkan komentar atau bisa bantu sharing artikel ini ke sanak sudara kalian di dunia maya ataupun di dunia nyata.. ^^

Wassalamualaikum Wr. Wb.




- Copyright © 2013 Irbah Baihaqi - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -